Tuesday, April 21, 2020

Bagaimana Mungkin, Allah tidak bersama hambaNya?


Alkisah, suatu hari ada sebuah pertemuan majelis disebuah desa membahas perihal masalah yang saat itu bagi masyarakat sekitar begitu pelik untuk dipecahkan solusinya.

Satu persatu para orang yg hadir memberikan usulan jalan keluar atau pun pandangannya, pendapatnya. Mereka sahut bersahutan, adabyang setuju atau ada yg tidak, ada yang sependapat dan juga ada yangvbertolak belakang satu sama lain. 

Hingga ada sebuah perdebatan sengit yang melibatkan 2 orang yang bersikukuh dengan pendapatnya. Yang satu bersikap untuk memaksakan para hadirin untuk menerima pendapatnya yang dia anggap paling benar.

Orang ini berhadapan dengan seseorang lainnya yang juga merasa pendapatnya benar dan bertahan untuk menyangkal pendapat lawannbicaranya. 

Kemudian salah seorang dari mereka angkat bicara, menyampaikan nasihat untuk saling bersabar, adab kesantunan dalam bermusyawarah, serta menghimbau untuk mempertimbangkan jalan keluar terbaik yang paling sedikit mudharatnya.

Orang ketiga ini, selalu memulainya dengan kata "demi Allah", atau diselipkan kata "Insya Allah" yang akhirnya membuat kedua orang yang sedang berdebat itu jengkel mendengarkan nasihatnya. 

Salah satu dari kedua orang yang berdebat itu, menghardik dengan nada tinggi, "Bapak ini, kita sedang berdebat memecahkan masalah kita, kenapa semua bawa bawa nama Allah? "

Lalu seorang lainnya, "iya betul, gak usah pakai bawa bawa nama Allah lah, disini bukan rapat pengajian", kali ini mereka berdua justru bersefaham. 

Sang orang ketiga, menyambut hardikan mereka dengan mengucapkan istighfar, kemudian ia melanjutkan, "Bagaimana mungkin saya tidak membawa Allah swt? Padahal IA lah sang Maha kuasa pemilik seluruh urusan dunia dan akhirat kita? Yang memberikan kita kesabaran, kekuatan, dan hidayah dalam mencati jalan keluar, sesuai dengan kebenaran bagi seluruh umat manusia? Yang menjadi tiang dalan kehiduoan sehari hari kita, yg memberikan nafas bagi kita untuknbisa duduk bersama. Bagaimana mungkin? Kita meninggalkan iman kita dalam setiap sendi dan langkah serta prilaku dan ucapan, tanpa membawa Allah swt, sementara kita diciptakan hidup didunia hanya untuk mengabdi kepada Allah swt".

Saat itu semua terdiam.

Dan saya pun terdiam. 😊.

Assalammualaikum wr wb.
Salam Subuh!

Sunday, April 19, 2020

Kisah tentang adab seorang Ibu saat berbelanja

Kisah tentang adab seorang Ibu saat berbelanja

Kisah tentang adab seorang Ibu saat berbelanja

Assalammualaikum wr wb.

Kali ini aku ingin bercerita sebuah Kisah tentang adab seorang Ibu saat berbelanja, yaitu pada suatu ketika, ada seorang Ibu pergi ke Pasar tradisional untuk berbelanja kebutuhan memasak sehari-hari.

Sesampainya dipasar, Ia sibuk membeli kebutuhan yang ia beli, sampai pada suatu tempat, ia melihat seorang Bapak Tua sedang merapikan barang dagangannya, yaitu lembaran daun pandan yang diikat-ikat untuk dijualnya.

Sang Ibu ini menghampiri dan bertanya :

Ibu : "Assalammualaikum Pak, boleh tanya berapa harga daun Pandannya satu ikat ?"
Bapak Penjual : "Walaikum Salam, Boleh bu, seikat Rp. 5000,-"

sang Ibu menlanjutkan bertanya : "Boleh nawar nggak pak ?"
Lalu dijawab oleh Bapak Penjual : "Boleh Bu".
Lalu sang Ibu menawar : "Saya nawar, tapi bapak hangan gusar ya ? kalo Rp. 2500,- seikat boleh nggak pak?"

Si Bapak Penjual berpikir sejenak mungkin ia berpikir panglaris, dan sedikit hasilnya pun masih bisa ada harapan untuk dibawa pulang untuk memberi nafkah keluarganya, lalu menjawab : "Boleh deh bu, mau ambil berapa ikat bu ?"

Sang Ibu menjawab : "Saya mau 10 Ikat pak"

lalu sang Bapak Penjual menyiapkan daun pandan yang dibeli sang Ibu, dan menyerahkannya.

Kemudian, sang Ibu memberikan uang sebesar Rp. 50.000,- kepada si Bapak, lalu pergi dengan mengucapkan "Udah ya pak, Assalammualaikum".

sang Bapak Penjual terkejut, dan bilang "Walaikum salam bu, maap bu, kembaliannya belum!" lalu sang Ibu menoleh sambil tersenyum dan menjawab, "Kembaliannya disimpan saja Pak, untuk sedekah saya" lalu melambaikan tangannya.

Dan Si Bapak mengucapkan terima kasih sambil memanjatkan doa untuk sang Ibu

kemudian, diperjalanan sang anak yang mengikuti sang Ibu berbelanja, bertanya kepada sang Ibu,

Baca Dulu, Postingan terakhir dari Blog ini :

Anak : "kok mama bisa menawar harga sampe separuh gitu, bapaknya nggak marah malah dikasih?"

Ibu : "Iya sayang, sebelum menawar, mama membaca Ta'Awuz dulu, baru menyapa dan menawar, dalam berbelanja pun kita harus sopan"

Anak berpikir lalu bertanya kembali : "trus Tapi Mama kasih juga seharga 5000/ikat, kan dikasihnya uang Rp. 50.000,- untuk 10 Ikat?"

ibu : "Iya, kan dalam berbelanja kita transaksi apapun, wajib dengan keikhlasan, nanti kamu jika sudah besar juga harus begitu, apapun yang kamu lakukan dengan pihak manapun bekerja sama, berbelanja atau lainnya, akadnya harus ikhlas, jika sudah ikhlas, dan jika dalam hal berbelanja kita lihat Bapak nya sudah tua dan perlu diberi bantuan, baru kita siapkan sedekah untuk si Bapak, supaya diterima dengan rasa syukur, sehingga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan menjadi bekal kita nanti di akhirat"

Anak tersenyum dan bilang : "Iya Mam, nanti aku juga akan seperti mama".

Nah, kalian bagaimana dalam berbelanja ? sudahkah kalian menerapkan adab kesantunan dalam berbelanja ?

Jangan sampai, saat belanja di SuperMarket harga mahal tetap dibeli, tapi saat berbelanja di Pasar, pakai urusan bertengkar dalam berbelanja.

Semoga menjadi kebaikan bagi kita semua.

Wassalammualaikum wr wb.

Berbagi Ilmu-lah tanpa diminta

Berbagilah ilmu tanpa diminta
Berbagi ilmulah tanpa diminta

Assalammualaikum wr wb

Sahabat-sahabat yang memiliki jiwa yang indah,

Berbagilah ilmu meski kita tidak diminta. Karena ini sebuah kebaikan bagi kita, seperti yang diriwayatkan oleh leluhur kita.

Dari Ibnu Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda :

"Kalian yang telah mendengarkan (hadits dari Rasulullah SAW), hendaknya menyampaikan kepada orang lain, sedangkan orang yang mendengarkan dari kalian, hendaknya menyampaikan kepada orang lain (sesudahnya)" (HR Abu Daud).

Lebih lanjut lagi ada sebuah hadist yang menjelaskan sbb :

Dari sahal bin Sa'ad, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda :

"Demi Allah, memberikan petunjuk (ilmu) kepada seseorang itu, lebih baik bagimu dari pada unta merah (Harta yang berharga)" (HR Bukhari-Muslim)

Oleh karena itu, berbagilah ilmu yang kita miliki, meskipun tidak diminta, atau tidak ada pembayaran terkait dengan hal itu, melainkan amal ibadah yang akan kita terima untuk bekal kehidupan kita di hari akhir nanti, pada kehidupan selanjutnya.

Wassalammualaikum wr wb

Baca juga berita terakhir dari Blog ini : 

Hidup itu sesungguhnya sebuah keindahan

Hidup itu sesungguhnya sebuah keindahan

Hidup itu sesungguhnya sebuah keindahan

Assalammualaikum wr wb,

Seorang sahabat, pagi ini mengirimkan pesan WhatsApp Teks, yang berbunyi sbb :

"Sesungguhnya menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang muknim. Jika dia mendapatkan kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapatkan kesusahan maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (Muslim, No. 2999 (64); Ahmad, VI/16):

SubhanAllah, bagi orang mukmin yang memahami, ia akan mampu melihat keindahan dalam kehidupannya, yang Allah SWT berikan kepada kita semua.

Bagaimana tidak, bagi seorang mukmin saat ia diberikan kebahagiaan, kemahsyuran, kesenangan dan keindahan, ia tidak sombong, melainkan tetap bersyukur atas anugerah kebahagiaanyang Allah SWT berikan kepadanya. Ia akan tetap mampu membumi, memanfaatkan kebahagiaan, kesejahteraan dan kemakmuran yang ia terima dengan baik sesuai dengan apa yang Allah SWT ridhai.

Begitupun, saat ia mendapatkan kesusahan, kesulitan, dan keburukan atau kemalangan, ia tetap mampu sabar dan istiqomah, bahwa semua ini datang atas izin Allah SWt dalam kehidupannya, sehingga ia mampu menjalani, menghadapi dan menerima semua ini atas dasar jihadnya menjalani kehidupan ini karena Allah SWT semata.

Mencari intisari Hikmah adalah bagian penting dalam menghadapi segala kesulitan, yaitu mencari hakikat segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, untuk kembali kepada tujuan penciptaan kita seluruh umat manusia dibumi ini, hanya untuk kembali kepada Allah SWT.

Sehingga ketika apapun yang Allah SWT tetapkan terjadi kepada kita, dalam kehidupan kita, maka kita akan senantiasa bersyukur dan melihat keindahan kehadiran Allah SWT dalam kehidupan kita, baik dengan syukur atas nikmat yang diberikan, ataupun kesulitan yang diujikan kepada kita untuk membuat kita selalu dekat dengan Allah SWT.

Semoga kita semua menjadi mukmin yang menakjubkan, sehingga kehidupan yang kita jalani bisa terasa sangat indah, sebagai jejak yang perlu kita manfaatkan untuk bekal dikehidupan kita di masa depan, serta jejak waris bagi seluruh keturunan kita. Aamiin.

Wassalammualaikum wr wb.

Monday, April 13, 2020

Pandemi Epidemi Wabah Ketahui bedanya

Pandemi Epidemi Wabah Ketahui bedanya

Pandemi Epidemi Wabah Ketahui bedanya

Teman-teman,

Belakangan sejak merebaknya wabah virus corona, dan saat ditetapkan oleh WHO wabah Corona ini termasuk Pandemi, membuat kita seringkali mendengar istilah Pandemi di seluruh jagat raya Media Sosial dan berita. 

Akan tetapi, tahukah kita semua apa itu arti Pandemi ? lalu apa bedanya sengan Epidemi ? atau dengan Wabah ?

Berdasarkan artikel yang dimuat dalam Situs Wikipedia, didefinisikan sbb :

  • A pandemic is an epidemic of disease that has spread across a large region, for instance multiple continents or worldwide, affecting a substantial number of people. [Pandemi adalah epidemi penyakit yang telah menyebar di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua atau di seluruh dunia, yang memengaruhi sejumlah besar orang.]
  • An epidemic is the rapid spread of disease to a large number of people in a given population within a short period of time. [Epidemi adalah penyebaran penyakit yang cepat ke sejumlah besar orang dalam populasi tertentu dalam waktu singkat.]
bagaimana ? bingung ya ? secara sederhana begini :

Pandemi : Internasional dan di Luar Kendali
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.  Wabah penyakit yang masuk dalam kategori pandemi adalah penyakit yang menular dan memiliki garis infeksi berkelanjutan. Jadi, jika ada kasus terjadi di beberapa negara lainnya selain negara asal, tetap digolongkan sebagai pandemi.


Epidemi : Lebih besar dan Menyebar
Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban, misalnya penyakit yang tidak secara tetap berjangkit di daerah itu. Misalnya wabah virus Corona yang berjangkit di Wuhan, China, bisa disebut Epidemi.

Wabah : Kecil, tetapi Tidak Biasa
KBBI memaknai wabah sebagai penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas (seperti penyakit lainnya misalnya wabah cacar, disentri, kolera).

Akan tetapi jika sudah mencakup geografis yang lebih luas, Epidemi meningkat statusnya menjadi Pandemi. Jadi pandemi adalah epidemi yang tersebar.

Lebih lanjut lagi, pada kasus wabah penyakit yang dikategorikan dengan Pandemi, umumnya terjadinya persebaran epidemi tersebut adalah karena belum adanya / ditemukannya vaksin atau obat yang bisa mematikan virus tersebut. 

Semoga bermanfaat !