Monday, October 21, 2024

Upacara Sabut lepas / Lepas Sambut, Presiden dan Wakil Presiden EI kemarin 20 Oktober 2024

 

Upacara Sabut lepas / Lepas Sambut, Presiden dan Wakil Presiden EI kemarin 20 Oktober 2024

Upacara Sabut lepas / Lepas Sambut, Presiden dan Wakil Presiden EI kemarin 20 Oktober 2024

[JANGAN BERHARAP HASIL YANG BAIK, JIKA KITA TAK MAMPU BERPIKIR POSITIF]

 

Memperhatikan Upacara Sabut lepas / Lepas Sambut, Presiden dan Wakil Presiden RI kemarin 20 Oktober 2024, rasanya, baru kali ini lah Pergantian Kepala Negara dilakukan dengan sangat terhormat dan sangat dihargai.


Rasanya Bapak #PrabowoSubianto ingin mempertontonkan kepada seluruh Masyarakat Indonesia, tentang bagaiman Budaya Kesantunan dan keluhuran dijunjung setinggi tingginya di Indonesia, Menghargai pekerjaan dan kepemimpinan para pendahulunya dengan kearifa dan kesantunan yang mumpuni.

 

Terlepas dari bagaimana kepemimpinan Bapak #Jokowi kelebihan dan kelemahannya, terus terang aku bukan loyalis Pak Jokowi juga bukan pemilihnya, selama 2 Periode Pemilu aku tidak memilih beliau, namun sejak Masa pemerintahan Beliau kedua hingga selesai. Ada manfaat yang memang dituai oleh Rakyat Indonesia, dari Benih yang Beliau tabur sejak periode pertama, Contohnya saja :

·       dalam kurun waktu kepemimpinannya yang singakt bisa membuat manfaat tata Kelola pemerintahan diterima manfaatnya oleh Rakyat secara langsung. Sebut saja BPJS yang aktif dan memberi manfaat bagi wong cilik, yang manfaatnya bisa diterima langsung oleh Rakyat menggunakan fasilitas Kesehatan, BPJS meski ada yang bayar, tapia da juga yang gratis dibawah Dinas Sosial, KIS Kartu Indionesia Sehat Bauj untuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.  Kalau dulu Apakabar dengan Jamsostek, Dimana Rakyat terus membayar, namun manfaatnya belum bisa sampai langsung ke Masyarakat.  Semasa Pemerintahan Pak Jokowi, semua disambung, baik proses ke Rumah sakit, klinik dan Big Data berdasarkan Kartu Identitas.

·       KIP Katru Indonesia Pintar, Beasiswa P{endidiakan, dan lainnya

·       Belum lagi Bantuan Sosial yang semuanya dianggarkan oleh Pak Jokowi melalui Menteri Keuangan. Pos Pos Alokasi Dana Sosial dianggarkan dengan beragam sumber, CSR, Dana Sosial Keporesidenan (ingatkan waktu Menkeu Sampaikan kesaksiannya saat Sengketa pemilu di adili di MK yang sidangnya diputar secara live) dan itu pun dananya tidak dihabiskan atau diselewengkan.

·       Belum lagi, Semua infra struktur yang Mangkrak dilanjutkan dan diselesaikan, Kalan Tol Tersambung sampai ke Indonesia timur, Jalan Tol dalam kota khususnya Jakarta semau disambungkan dan selesai, srtidaknya dengan aktifnya jalan tol mengurai kemacetan, ketersambungan daerah melalui Pembangunan atau penyelesaian jembatan, Jalan Tol hingga ke pelosok Indonesia Timur, dan tentunya ini memudahkan untuk menjangkau Pembangunan ekonomi bisa menjangkau ke daerah pelosok.

·       Salah satu Upaya membangun perekonomian daerah bukan hanya saja dalam Upaya menyambungkan infrastruktur, tapi juga Penetapan IKN, berlokasi di Kalimantan, ini  menjawab Masa Kerajaan Nusantara terdahulu, Sejarah Kerajaan di Indonesia dimulai di Kalimantan, Yaitu Kerajaan Kutai. Membangun Kembali daerah kal;mantan, sekaligus pemerataan Pembangunan dan perpindahan sebaran populasi ke daerah yang selama ini tidak terjangkau secara langsung.

·       Dan paling luar biasa adalah saat Pandemi Covid, penanganan yang sangat baik sehingga Indonesia bisa keluar dari masa masa sulit, dan salah satu Upaya luar biasanya selain penanganan Medis dibawah kementrian Kesehatan dengan pengelolaan gratis, disentuh hingga ke klinik klinik kecil di Masyarakat atau puskesmas, semua berjalan dengan sangat baik, terlepas dari semua isu negative mulai dari vaksin dan lainnya, tapi pemerintah memang memfasilitasi seluruh Upaya medis termasuk vaksin, Dan lebih dari itu, disaat Dunia melakukan PHK besar besaran, swasta banyak yang gulung tikar, Penerapan Budaya Wira Usaha Digital dibuka seluas luasnya dengan jalkur kementrian Koperasi dan UMKM, digenjot habis habisan hingga Sumbangsih GDP dari UMKM termasuk bagian terbesar bagi Pembangunan perekonomian Nasional. Aplikasi Online,  Market Place, FinTEch dibuka peluangnya seluas mungkin. Tidak serta merta melarang Aplikasi Tiktotk misalnya, youtube dan lainnya, demi pertumbuhan usaha usaha kecil untuk bisa bangkit dengan hasil usaha mandiri.

·       Pemberesan Hambalang di awal pemerintahannya di tahun tahun pertama pada periode pertama, Dimana Wisma Atlet Hambalang menjadi Kasus lumayan besar di era sebelumnya.

·       Moderninsasi Transportasi di Indonesia khususnya di Jakarta dan dikota besar lainnya

·       Pengambilan saham lebih besar untuk Freeport Indonesia. Indonesia itu kaya loh, kaya banget

·       Masih banyak sekali yang menjadi gebrakan Pak Jokowi selama masa pemerintahannya yang hanya dalam waktu 10 Tahun, Dimana saat 5 tahun pertama masa penyesuaian, tapi 5 tahun berikutnya pencapaiannya sangat positif hingga manfaatnya bisa ditermima langsung oleh Masyarakat Indonesia.

Andai saja Periode masih bisa berjalan untuk Pak Jokowi memerintah, rasanya memang belum cukup jika hanya 2 Periode, namun ketentuan perundang-undangan memang demikian, dan harus dipatuhi agar kepemimpinan yang tidak terbatas, bisa dihindari seperti masa 32 tahun pemerintahan sebelumnya.

 

Tongkat Estafet harus diserahkan, memberi kesempatan bagi generasi atau pemimpin selanjutnya, Namun, pertimbangan aku kali ini di Pemilu 2024 memang memilih Bapak #prabowo, bukan lagi sebagai loyalis beliau, tapi lebih tinggi lagi karena semua kebijakan Pak Jokowi dilanjutkan. Bagaimana seaqndainya ada perubahan pada tata Kelola, misalnya BPJS, PendidikN, KIP dan KIS, Big data KTP bagaimana jika semua tata Kelola berubah?

Apa yang sudah berjalan baik hanya tinggal dilanjutkan, dan mengatur ulang pembiayaan denga memaksimalkan Sumber daya yang dimiliki Indonesia, pasti Indonesia bisa membiayai semua itu. Jadi cob akita bayangkan begini, jaman sulit pak Jokowi saja, manfaat nya bisa diterima sampai ke rakyat kecil, lalu bagaimana jika semua program dilanjutkan dengan beberapa evaluasi dan memanfaatkan sumber daya dengan mengetatkan urusan korupsi ?

Jawabannya pasti bisa, apalagi di dukung dengan proses hilirisasi Sumber daya alam yang sangat baik, yaitu kita tidak menyerahkan bahan mentah kepada pihak luar, tapi menjual barang semi jadi dan bahan jkadi sehingga hasul jualnya cukup tinggi disbanding jualan bahan mentah, ini akan meningkatkan pertumbuhan neraca perdaganan Indonesia yang ujungnya meningkatkan Kesejateraan Rakyat.

Indonesia Akan swasembada Pangan dan Energi, Ini BUkan Mimpi. Sebenarnya dari dulu pun Indonesia bisa melakukannya jika mamppu mengolah dan mengelola sumber daya alamnya secara Mandiri dan memanfaatkannya untuk rakyat dalam negeri.

Indonesia itu Gemah Ripah Loh Jinawai, Mega Biodiversity, Flora fauna, Sumber daya alam pertambangan, Mineral, Emas bahkan Uranium, Buah, pertanian dan Perikanan serta hamper behgitu banyak makanan ada di Indonesia. Surga bagi semua turis asing dengan biaya yang sangat murah, namun bisa mendapatkan banyak barang dan rempah.

 

Jadi dari upacara sambut lepas Presiden RI kemarin, aku melihat betapa semua pemimpin sebelumnya diberi penghargaan setinggi tingginya, kehormatan dan dilepas dengan sangat Istimewa, karena memang seharusnya demikian. Bagaimana Pergantian Presiden 1 ke ke 2, ke 2 dan ke 3, laku ke 3 dan ke 4, lalu ke 4 dan ke 5 dan ke 5 dan ke 6 bahkan ke 6 dan ke 7? Semua selesai pemilu meninggalkan perpecahan yang begitu dalam lukanya, begitu dalam perpecahannya dimasyarakat.

 

Tapi tidak kali ini, kemarin aku memang tidak berbicara apapun terkait pemilu, karena aku tau banyak konflik yang ada di Masyarakat, rakyat kita terkotak kotak karena pilihan polistik, kita jadi terbiasa dan merasa berhak untuk salingf mencaci. Aku menghindari itu, karena aku mementingkan Ukuwah yang baik dengan sesame, ada orang orang yang harus aku hormat dan hargao do sekeliling aku.

Dan Pak Jokowi dan Pak Prabowo kali ini mempertontonkan kebahagiaannya untuk rekonsiliasi nasional, persatuan NKRI. Terima kasih Bapak Bapak Pemimpin Bangsa. Memberi contoh yang Baik, Tut Wuri Handayani.




No comments:

Post a Comment