Kemajemukan adalah
alasan yang membuat Indonesia dikenal sebagai Bangsa yang besar di seluruh dunia. Tentu saja, dengan
Negara Kepulauan terbesar, Indonesia memiliki Suku Bangsa serta budaya yang
sangat banyak yang tentunya menjadi ragam budaya, ragam kuliner, ragam Bahasa,
Ragam kekayaan dari sumber daya alam, gemah ripah loh jinawi, keaneka ragaman
Hayati, hasil bumi yang luar biasa sebagai modal sebuah Bangsa dan Negara.
Kemajemukan ini lah
sebagai anugerah yang
luar biasa bagi Bangsa Indonesia, sekaligus
menjadi tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali, dari
atas hingga bawah, pengelola negara atau rakyat jelata, seluruhnya bertanggung
jawab untuk menciptakan persatuan kesatuan yang diwariskan oleh para
kakek-nenek moyang kita yaitu “BHINNEKA
TUNGGAL IKA”
Lalu Indonesia Memang
harus menang ! Melawan Siapa ?
Kemajemukan itu adalah
kumpulan dari sekian banyak Individu dan golongan yang memiliki ciri khas
berbeda-beda, pemikiran yang berbeda, hasrat dan harapan yang begitu banyak
berkumpul dalan sebuah persatuan kebangsaan. Tentu saja semua itu juga memiliki risiko konflik dalam
berinteraksi satu garis yaitu Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan
Budaya sebuah bangsa.
Contoh yang paling sederhana
adalah Pemilu saat ini.
Semua berteriak tentang
Pemilu Damai, demi
menciptakan suasana positif pesta Demokrasi, sekaligus saling berteriak cacian dan hinaan, semua berjalan
Paralel, bersanding Sempurna dalam
hingar bingar Pesta Demokrasi, semua
pihak menyulut, mempertontonkan kemegahan maha sempurna dengan tata cara
yang seakan semua cara menjadi sebuah ikhtiar yang halal. Pesta yang menyulut perpecahan, bukan aura kenduri persaudaraan sebuah
bangsa.
Kebenaran BERITA,
bersanding dengan HOAX, kemeriahan yang membahana secara Paralel, tanpa bisa menyatu dalam
sebuah “pernikahan budi pekerti dalam
membina rumah tangga Negara”. Padahal BERITA adalah salah satu cara komunikasi
seluruh rakyat dalam sebuah negara. Berita yang bergulir harusnya
mempertontonkan kebenaran informasi
seluruh pihak, tidak pilih kasih.
Rakyat terlena dengan euphoria
tak berdasar fakta dan belum tentu berujung kebenaran. Semua BLUNDER, karena Tercemar dan
terkontaminasi berita HOAX atau EDITAN CUPLIKAN GAMBAR SESAT, yang bergaung
riuh rendah bersama dengan pihak yang meneriakkan KLARIFIKASI BERITA
sebenarnya, dan semua itu menjadi tidak terdengar, apalagi untuk dimengerti.
Budaya rakyat akhirnya
bertransformasi,
entah sekarang Siapa mempengaruhi Siapa
? Coba perhatikan perkembanganya.
·
- Apakah para Pihak yang berkampanye yang menjejali dan mendoktrin rakyat untuk percaya kepada apa yang mereka katakan ? Atau
- Apakah Rakyat (=yang blunder atas propaganda oknum penjual jasa peraih suara) yang pada akhirnya menciptakan mata rantai berita yang menyulut adrenalin pada calon Pemimpin menjadi sensitive emosional sehingga hilang kendali tampil dihadapan rakyatnya, dimana seharusnya mereka bersikap sebagai FIGUR KEBANGSAAN ?
Indonesia memang harus
Menang !
Rakyat Indonesia
seluruhnya harus memiliki NYAWA sebagai satu kesatuan (baik Calon Pemimpin dan
Rakyatnya) harus saling memberikan arah yang kondusif meraih Tujuan Global
bersama, menjaga
NKRI sebagai cita-cita dan semangat yang tidak pernah menguap, dengan menyadari
sepenuhnya bahwa KEMENANGAN ITU BISA
KITA RAIH
A. Dengan mengalahkan seluruh pemikiran
hanya berdasarkan BENAR atau SALAH dengan MEMBUANG :
1. Rasa Egoisme dan Egosentris Diri
Sendiri,
2. Kepentingan Pribadi yang memicu
konflik antar Pribadi dan Golongan,
3. Kekacauan pikiran dari hasrat alami merasa
seallau benar dan tidak mengakui kesalahannya.
4. Emosi yang membabi buta menghalalkan
segala cara haram untuk tujuan kecurangan
5. Perilaku-perilaku Jahat dalam
menciptakan berita meme dan video serta lainnya yang dimodifikasi demi
kepentingan Pribadi dan golongan
B. Dengan saling mengajak semua pihak untuk melakukan kebaikan misalnya
a. Mempropagandakan Program dengan cara
yang baik
b. Memberikan edukasi yang baik dalam
memberikan kampanye kepada masyarakat
c. Mengeluarkan seluruh kemampuan kita
untuk berkampanye untuk calon unggulan dengan tanpa MENGHUJAT DAN MENGHINA ATAU
MENJULIDKAN pihak lawan
C. Para pemirsa, rakyat yang menyaksikan yang merasa telah terlegitimasi
dengan Tagar
Pengakuan “RAKYAT SUDAH CERDAS” seharusnya benar cerdas dengan
membudayakan perilaku :
a. Tidak sembarang membagikan berita
yang belum tentu kebenaranya apalagi berita-berita yang bernuansa fitnah dan
hujatan, celaan, meme tidak pantas dan sejenisnya.
b. Tidak mengeluarkan atau menciptakan
berita Bohong dan fitnah, serta mempropagandakan keburukan
c. Kita rakyat sebagai Pemilih, harus
punya kesantunan dalam menggunakan hak memilih, yaitu dengan Memilih, tanpa
Menghujat dan mencaci pihak yang tidak kita pilih.
d. Kita bisa membantu mengkampanyekan
program-program pihak yang kita unggulkan sesuai dengan program pihak unggulan
kita yang kita nilai baik untuk bangsa ini, tanpa perlu ditambahkan atau
disandingkan dengan huujatan kepada pihak yang tidak kita pilih.
Disinilah, Rakyat
Indonesia MEMANG harus Menang !
Menang dalam hal
menguasai dan mengendalikan sikap dan perilakunya menjadi lebih positif dalam
menentukan arah bangsa menjadi BANGSA YANG BESAR, bukan hanya tentang Segala macam
kekayaan dan keaneka ragaman Indonesia, akan
tetapi BANGSA YANG BESAR adalah bangsa yang memiliki adab dan mampu menjaga
KEHORMATAN dimata Internasional serta mampu menghargai jasa para Pahlawannya.
Para Pemimpin Negara Indonesia sejak dulu,
sekarang, juga selanjutnya, bukan
seorang Malaikat, yang tidak luput dari kekeliruan, namun beliau-beliau
juga Pahlawan Bangsa yang kita wajib hormati, meskipun dalam setiap periode
selalu ada evaluasi, ada saat diteruskan namun sebaliknya harus bergantian, semua
harus diterima dengan lapang dada, jikapun harus ada perbaikan, biarkan rakyat
yang menentukan dengan pemikiran yang jernih.
Sekali lagi,
kita punya Pilihan, tapi tidak perlu menghujat pihak yang tidak kita pilih !
Sebagai bagian dari
Rakyat, kita berdoa Semoga Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden
Nomor Urut 02, beserta seluruh Tim dan para pendukungnya, bisa menjadi
pelopor bagi pergerakan budaya kesantunan melewati masa proses Pemilihan Umum dan
kuat mengendalikan emosi dengan mengedepankan perilaku yang santun dan beradab,
agar cita-cita kita tercapai yaitu menjadi #indonesiamenang yang #adildanmakmur
bisa tercapai.
Jika Semua Tim dan
Pendukung melakukan pergerakan kebaikan, maka pesta demokrasi ini seperti
merendam butir-butir kacang hijau, yang tidak berkualitas akan mengambang, akan
jelas terlihat, dan ini akan memberikan kesempatan mereka untuk melakukan
perubahan menjadi pemilih yang insya Allah lebih baik.
Ayo !
Gaungkan Kampanye yang baik !
Buang Kampanye Jahat dan Julid !
Abaikan Hujatan yang memancing Emosi !
#Gerindra
#PartaiGerindra
#HUTGerindra
#MemenangkanIndonesia
#prabowo-sandi
Tulisan ini sudah terbit di link FB :
https://www.facebook.com/selvialdriani/posts/10218621083981148
No comments:
Post a Comment