Tidak perlu memaksakan pemikiran kitab isa diterima orang
lain jika itu sesuatu yang berat dan Panjang urusannya, Tinggalkanlah debat
meski kamu merasa benar.
Suatu hari, mereka pasti akan belajar dari apa yang telah
kita tinggalkan, dan jika Allah berkenan memberikan hidayahnya, mereka pasti
akan mengerti suatu hari nanti, meskipun kita sudah tidak ada lagi bersama
mereka.
Biarkan Fitnah dibawa angin, ditelan bumi, dibawa ombak dan
hidup di hati orang orang yang menyimpan dengku terhadap kita, biarkan, apakah
itu akan menenggelamkan mereka dalam kesesatan pikiran mereka tentang kita.
BIarkanlah.
Biarkan orang orang tetap berpikiran dan sibuk membela
dirinya sendiri dengan semua asa kepentingannya mereka masing masing, harga
diri? , Kehormatan, Pujian, Kebanggaan duniawi, kekayaan, keindahan fana dan
lainnya. Cukupkanlah diri kita hanya ada Allah dalam hati kita, cukupkan
pikiran kita bahwa Allah swt mengetahui segalanya tentang diri kita, dan tidak
sebutir debu pun yang bis akita sembunyikan dari NYA. Cukuplah Allah SWT bagi
kita, bagaimana diri kita di mata Allah SWT, bukan atas penglihatan dan harga
diri di mata manusia.
Ketika mereka suatuhari nanti menyadarai semuanya, saat kita
tiak ada lagi bersama mereka, Itu adalah
pejalaran yang paling menyakitkan bagi
mereka dan datang saat semua sudah terlambat disadari. Biarkanlah itu menjadi
waktu Allah untuk memberi Pelajaran dan hidayah. Percayakanlah kepada Alah.
Berpikirlah kita hanya berkewajiban untuk diam, bicra hanya
yang perlu, mengutup aib orang lain jika kita diberi tahu oleh Allahswt, tidak
perlu merasa lebih pandai dari yang lain, karena Diam dan menyerahkan hanya
kepada Allah swt lebih baik dar menjadi orango rang yang keras kepala dan
selalu merasa benar.
No comments:
Post a Comment