Tafsir surat Asy Syams yakni berdasarkan ulama Thabathaba'i, surat ini mengingatkan bahwa kebahagiaan manusia adalah dengan menyucikan dan mengembangkan dirinya dengan pengembangan yang baik serta menghiasinya dengan ketakwaan dan menghindarkannya dari segala kedurhakaan
Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari,
demi bulan apabila mengiringinnya,
demi siang apabila menampakkannya,
demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)
demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan),
demi bumi serta penghamparannya,
demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya,
maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,
sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)
dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.
(Kaum) samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zalim),
ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,
lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya."
Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah), dan Dia tidak takut terhadap akibatnya."