Friday, November 8, 2024

Ketika Langit Runtuh.

 


Ketika Langit Runtuh.

 

Assalammualaikum wr wb Sahabat,

Pada setiap orang, pasti memiliki titik lemah dalam kehidupan ini, dan bagiku, titik lemah terdalam yang pernah aku alami  yaitu Ketika Langit RUntuh, yaitu saat aku harus berpisah dengan Ibunda tercinta saat beliau wafat pada tahun 2015 yang lalu.

Berbagai cara aku lakukan untuk mengatasi semua rasa sedih dan duka yang akku rasakan, dan akhirnya aku berfikir bahwa aku harus Kembali kepada Alqur’an, agar hati terus menjadi tenang dan bisa Ikhlas menerimanya.

Awalnya aku mencari beberapa artikel di googlem  lalu memeriksa Kembali ke Alqur’an untuk bisa memahami lebih dalam lagi, dan juga bertanya kepada yang lebih faham mengnai setiap apapun yang aku temui didalam perjalaan aku menyusuri semua Upaya mencari kedamaian.

Beberapa ketentuan yang membuat aku lebih tenang adalah hal hal sb yang au bagikan :

 

1.    Allah memberikan keteguhan bagi mukmin untuk menjawab pertanyaan Malaikat di Alam kubur, sesuai dengan QS. Ibrahim: 27

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat..”

2.       Ketika seseorang meninggal dalam keadaan baik, maka tanah pekuburan akan menyambutnya dengan penuh penghormatan.

HR. Ibnu Abid Dunya/Dhaif

"Berkata kubur kepada mayat ketika diletakkan di dalamnya, 'Celaka engkau wahai anak Adam! Apakah gerangan yang menjadikanmu melupakan aku? Tidakkah engkau tahu bahwa sesungguhnya aku adalah rumah fitnah, rumah kegelapan, rumah kesendirian, rumah cacing? Apakah gerangan yang menjadikanmu lupa dari mengingat aku ketika engkau melewati aku sambil bersuara keras?' Ketika seseorang tersebut orang baik, maka ada yang menjawab dari ucapan kubur tersebut, 'Tidakkah engkau tahu bahwa ia (mayit) adalah seseorang yang selalu mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran?1 Maka kubur pun berkata, 'Jika demikian, aku akan berubah menjadi kebun hijau'

3.       "Tidaklah seseorang mengunjungi kubur saudaranya, kemudian duduk di sisinya kecuali ahli kubur tersebut akan merasakan kenyamanan sampai ia berdiri." (Ar Ruuh hlm.14).

4.       Allah berfirman, “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) roh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah roh (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan roh yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az-Zumar: 42)

5.       Ada tng menemnani di Alam Kubur : Apabila mayat dikebumikan dikubur, maka dia akan tinggal keseorangan melainkan yang akan menemaninya adalah amalannya ketika di dunia. Jika banyak amal solehnya maka dia akan merasa gembira dan berbahagia, tetapi jika dia membawa amalan dosa dan maksiat dan tidak sempat bertaubat kepada Allah SWT maka dia akan berdukacita , sedih dan merasai amat takut untuk berhadapan dengan malaikat Munkar dan Nakir.

6.       Riwayat Bazzar dengan sanad yang sahih dari Abi Hurairah pula menegaskan : “Bahawa orang mukmin yang bakal meninggal dunia dan menyaksikan apa yang ia saksikan (ketika sakaratulmautnya, ia menyaksikan bakal tempat kediamannya di syurga), ia ingin skali kalo rohnya segera keluar dan sedang Allah Taala suka menemui orang Mukmin."

7.       Ibnu Abi Dunia dari Aishah r.a. meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud : “Tidak ada dari seorang lelaki yang menziarahi kubur saudaranya dan ia duduk di sampingnya melainkan ia merasa terhibur dengan dia dan dapat meneladaninya sehingga ia berdiri (berangkat pulang).”

8.       Abi Daud Al-Thayalisy dari Jabir bin Abdillah meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud : “Sesungguhnya amalan-amalan kamu itu akan dilaporkan kepada keluarga kamu yang sedang di alam kubur. Jika amalan kamu itu baik maka mereka bergembira dengannya tetapi bilamana selain daripada itu, mereka berkata : Wahai Tuhan kami, ilhamkanlah kepada mereka agar mereka beramal melakukan perbuatan taat.”

9.       At-Tirmidzi Al-Hakim pula dalam Nawadirul Usul meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud : “Dilaporkan amalan-amalan itu pada hari Isnin dan Khamis kepada Allah dan dilaporkan kepada para Nabi dan para ibu bapa pada hari Jumaat. Mereka berasa senang dan gembira dengan adanya kebajikan-kebajikan mereka dan bertambah cahaya wajah mereka berseri-seri. Kerana itu takutlah kamu kepada Allah dan janganlah mengganggu orang-orang yang telah meninggal dunia.”

10.  Hubungan Ruh dengan orang yang hidup ada tiga:

a.       Pertama, pertemuan ruh orang yang telah meninggal dengan ruh orang yang masih hidup di alam mimpi (QS. Az-Zumar : 42)

b.      Kedua, Allah memperlihatkan keadaan keluarga yang masih hidup kepada beberapa orang yang telah meninggal

c.       Ketiga, ruh orang yang meninggal mendatangi keluarganya di alam nyata (QS. Al-Mukminun: 99 – 100)

11.  dan : Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. (QS. Ali Imran: 169)

12.  Berbaktilah semasa orang tua hidup, dan setelah orang tua wafat, Artinya meski sudah wafat pun kita masih bisa menyampaikan bakti kita kepada mereka, diantaranya adalah :

a.       Mendoakan, menepati janji dan nadzar Orang Tua

b.      Membina Hubungan Baik dengan Kawan Ibu-Bapak

c.       Berziarah ke Kubur Ibu-Bapak

d.      Amalan shalih yang dilakukan anaknya

e.       Doa anak yang shalih kepada kedua orang tua dan memintakan ampunan atas dosa-dosanya QS. al-Isra` [17]: 24

f.         Termasuk berbuat baik kepada orang tua setelah meninggalnya adalah dengan cara memuliakan teman-temannya, sanak kerabat dan saudara-saudaranya

g.       Termasuk berbakti kepada orang tua setelah meninggalnya adalah dengan bersedekah berupa ilmu, membangun masjid, menggali sumur, memberi mushaf, dll dari amal jariyah yang akan sampai pahalanya kepada orang tuanya

h.       Menunaikan wasiatnya jika tidak melanggar syar’i, membayarkan hutangnya baik harta maupun puasa nadzar

13.  Bagi Orangtua yang memiliki anak yang shaleh/ah, akan :

a.       Amalannya akan terus bertambah dan mengalir sampai hari kiamat

b.      Akan dinaikkan derajatnya di surga, disebabkan sang anak memintakan ampunan kepada Allah Ta'ala untuknya

c.      Akan berkumpul di akhirat bersama anak cucu yang beriman, sebagaimana firman Allah [“Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka (ditinggikan derajatnya sebagaai derajat bapak-bapak mereka dan dikumpulkan dengan bapak-bapak mereka dalam surga), dan Kami tiada mengurangi sedikit¬pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakan¬nya.”      QS. ath-Thuur [52]:21]

14.  “Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim)

 

Berangkat dari penjelasan diatas, berangsur-angsur, Ketika kita merasa frustasi dan sedih yang mendalam, akhirnya aku bisa merasa lebih lega, karena aku yakin.

·        Allah SWT meneguhkan iman kedua orangtuaku karena mereka seorang mukmin

·        Allah menyayangi mereka dan menjamin rizki rizki mereka

·        Wafatnya mereka tidak akan pernah memisahkan aku dan mereka, mereka tetap ada namun d alam yang berbeda, mereka sedang menunggu kita, karena suatu hari kita akan bertemu dan berkumpul lagi sebegaimana adanya kehidupan di alam barzakh, sepanjang aku memiliki nilai nilai amal idabah yang minimal sama dengan kedua orangtua ku

·        Dalam perpisahan sementara di beda ala mini pun aku masih bisa bertemu dalam mimpi, masih bisa bersambungan melalui doa, dan setiap komunikasi ghaib doa dan pahala sedekah, insya Allah selalu tersampaikan kepada kedua rang tuaku, karena itu akan tersambung sebagai bonus bonus pahala

·        Yang penting aku melestarikan ajaran ajaran terbaiknya ahar menjadi amal jariyah bagi mereka, aku melakukan kebaikan dan amal saleh serta semua pahala diupayakan bernilai gandam untukku dan untuk kedua orangtua ku

·        Mereka akan juga terus berdoa untuk kita anak-anaknya yang akan terus mengawal kita selalu berada dijalan Allah swt.

Semoga bermanfaat